FLORA TNLL

           Jenis Flora yang terdapat di dalam Kawasan Taman Nasional Lore Lindu sangat beraneka ragam. Palem merupakan salah satu suku tumbuhan yang cukup dominan di kawasan ini. Sedikitnya ada 18 jenis yang pernah ditemui yaitu Pigafetta elata, Arenga pinnata, A.undulatifolia, Areca vestiary, Calamus didymocarus, C.leiocaulis, C. leptoschahys, C.macrosphaerion, C.minahassae, C.inops, C.ornatus var.celebicus, C.othrostachycus, C.symphysipus, C.zollingeri, Caryota mitis, Daemonorops macropterus, D.robusta, Korthalsia celebica, Licuala celebica, Livistona celebica dan Pinanga caesia. Wanga (Pigafetta elata) salah satu jenis palem endemik Sulawesi, banyak dijumpai di jalur antara Sadaunta – Lindu dan dongi – dongi telaga tambing.

           Berdasarkan karakteristik flora (tumbuhan) penyusunnya dan faktor edaphis, wilayah TNLL terdapat Sembilan tipe vegetasi utama, yaitu :

  1. Rawa

Wilayah – wilayah tidak terairi dengan baik pada berbagai tipe tanah dan pada beberapa ketinggian. Contoh wilayah ini adalah di sekitar Danau Lindu. Pohon – pohon pandan yang tinggi (tinggi >20m) kebanyakan bercabang dengan akar – akar gantung, sering mendominasi tepi – tepi wilayah Danau Lindu dengan campuran pohon – pohon Dacrydium sp.

  1. Hutan Kerangas

Hutan kering musiman pada pojok barat laut TNLL pada ketinggian rendah (300 – 700 m dpl). Hutan kerangas hanya ditemukan dibagian ini. Hutan – hutan ini mengalami periode musim kering lebih dari tiga bulan dalam setahun dan mungkin merupakan salah satu dari sedikit contoh dari hutan kerangas di wilayah Kepulauan Khatulistiwa

  1. Dataran Rendah

Hutan yang terairi dengan baik di sekitar batas – batas TNLL di bawah 900 m dpl. Hutan dataran rendah hanya berkontribusi kecil pada jenis – jenis vegetasi yang ditemukan di TNLL karena hamper 90% dari wilayah TNLL berada pada ketinggian di atas 900 m dpl

  1. Pegunungan Rendah

Hutan pada wilayah yang terairi dengan baik sampai tanah yang lembab di ketinggian antara 900 – 1500 m pdl. Family dari Sapotaceae dan Fagaceae mendominasi pada tipe vegetasi ini

  1. Pegunungan

Hutan pada ketinggian antara 1.300 – 1.800 m dpl. Sebuah indikator yang jelas dari tipe vegetasi ini adalah kehadiran jenis Castanopsis accuminattissims (Fagac). Secara local dikenal sebagai “kaha” atau “haleka”

  1. Pegunungan tinggi

Hutan pada ketinggian di atas 1700 m dpl. Indikator yang paling mudah dari vegetasi ini adalah keberadaan genus Dawsonia (Tumbuhan tegak berduri seperti pohon natal). Selain itu ditemukan juga tanaman bambu kecil seperti Begonia spp. (Begon), Elatostema spp. (Urtic) dan Cyrtandra spp. (Scrop)

  1. Hutan semak belukar

Hutan yang berada pada tanah kering dengan akumulasi humus yang cukup banyak, terdapat pada beberapa ketinggian tetapi seringkali berada di atas ketinggian 1800 m pdl

  1. Hutan awan

Hutan basah yang berada pada ketinggian di atas 1900 m dpl. Struktur hutannya hamper seluruhnya terdiri dari pohon – pohon ramping, kebanyakan berbunga merah dan putih seperti Rhododendron spp. (Erica) atau memiliki sebuah daun kecil seperti Eugenia spp. (Myrta)

  1. Anthropogenik

Hutan yang terbentuk setelah adanya aktivitas manusia, biasanya berada pada ketinggian di bawah 1500 m dpl yang berupa hutan sekunder tua

Anggrek

          Anggrek merupakan jenis yang juga menjadi primadona di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Saat ini ada dua lokasi budidaya anggrek di TNLL yaitu di Mataue dan Telaga Tambing dengan koleksi sebanyak 42 jenis. Diantara jenis anggrek yang dijumpai antara lain Aerides odoratum, Acanthephippium javanicum, Arundina bambusifolia, Cymbidium finlaysonianum, Dendrobium macrophyllum, Eria coronaria, Goodyera colorata BI, Grammatophyllum stapeliiflorum, Liparis viridiflora, Phalaenopsis celebencia, Podochilus microphyllus, Spathoglottis plicata dan Vanda sp.

    

           Terdapat setidaknya 5 jenis kantong semar yaitu Nepenthes pitopangii, N. nigra, N.maxima, N. tentaculate dan N.mirabilis. N pitopangii merupakan spesies endemik TNLL. Selain kantong semar, TNLL juga kaya akan jenis jamur, lumut dan paku – pakuan yang sampai saat ini belum semua teridentifikasi

Leda

      

         Eucalyptus deglupta (Leda) merupakan salah satu jenis endemik Sulawesi yang banyak dijumpai di TNLL. Pohon ini menyukai pinggiran sungai yang tidak tergenang air dengan kelembapan tanah yang cukup. Tegakan leda banyak dijumpai di jalur pendakian Gunung Nokilalaki, Desa Sedoa, Betue dan Katu serta di beberapa wilayah lainnya

× Hubungi Kami